DIKIRA PSIKOLOG GARA-GARA ABACA



Bunda Anita Sumardianto adalah agen abaca. Tapi akibat beliau bisa menenangkan seorang anak TK dengan mengajaknya bermain abaca, eh bunda ini dikira pikolog. Kan psikolog gitu ya. Identik dengan orang yg bisa menangani anak yg membutuhkan perhatian lebih. Padahal bunda Anita hanya mengajak main abaca anak ini yg ngamuk pas diantar ayahnya ke sekolah. Pihak sekolah ngiranya, bunda Anita psikolog deh.
Abaca yg diciptakan ini memang dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak usia dini, yaitu bermain. Bermain merupakan suatu kegiatan yang melekat pada dunia anak. Bermain adalah kodrat anak. Bermain dapat dipandang sebagai suatu kegiatan yang bersifat voluntir, spontan, terfokus pada proses, memberi ganjaran secara intrinsik, menyenangkan dan fleksibel.
Orang tua yg peka dan peduli terhadap tumbuh kembang anak, tentunya akan sangat memperhatikan media bermain yg dipilih untuk anak-anaknya. Dan abaca memenuhi itu. Setiap serinya, abaca mengajak ortu dan anak bermain bersama, sehingga keterlibatan emosi keduanya terhubung sangat kuat. Abaca tidak membiarkan anak bermain sendiri dalam papan mainnya. Harus ada keterlibatan ortu atau guru. Ini yg membuat abaca memiliki nilai lebih dibandingkan dengan media belajar yg lain.

Selain sebagai media bermain dan belajar, ada rahasia lain apa sih, sebenarnya dalam abaca flash card ini?
Ini, nih… 

1. Peletakan font pada huruf abaca diletakkan pada satu sisi sementara sisi gambar diletakkan di sisi kartu yg lain sehingga membuat kartu ini lebih mudah dihafal dibanding kartu2 di pasaran. Kalo ga percaya lihat deh perbedaannya, rata2 flashcard atau kartu di pasaran melakukan kesalahan dengan meletakkan gambar dan font pada satu sisi sehingga mengurangi efek memorizing sehingga tingkat kesuksesan menjadi kecil.

2. Di abaca, variabel huruf yabg diajarkan pun diukur sedemikian rupa agar anak mudah hafal, berbeda dengan kartu2 lain di pasaran yang pada satu sisi kartu terdapat begitu banyak variabel huruf yabg membuat anak jadi makin susah hafal.

3. Kesulitan gamenya pun terukur, mengapa? Jika game terlalu sulit maka orangtua pun juga malas bermain apalagi anak2. Di abaca yg nyandu udah terlalu banyak, mulai dari anak tetangga, anak2 TK/PAUD yabg menerapkan abaca sampai ga mau pulang karena asyik di sekolah main abaca, hingga anak sendiri yang tidur pun sampai mengigau abaca ^^

4. Gamenya banyak banget jenisnya, ga cuma 1 game, ada game panen es krim, menguak misteri rumah stroberi, mencari harta karun di peternakan, berburu di istana aja donat, dll. Buanyaaak dan akan terbit game lainnya juga yg tak kalah serunya.

Ajib yachhh…

Dan perlu ortu juga guru ketahui, bahwa hasil tiap anak bisa berbeda-beda. Dari data riset yang dilakukan oleh kepala sekolah TK muslimat NU Pronojiwo kab Lumajang didapatkan bahwa riset yang melibatkan 102 siswa TK muslimat NU tsb hanya 10 anak yang kesulitan menggunakan abaca disebabkan belum siap belajar simbol. Adapun 92 anak yang telah siap belajar simbol telah SUKSES menerapkan ABACA dan hasilnya bisa membaca dalam waktu cepat lebih cepat daripada menggunakan metode lain.
Efektivitas metode abaca terbukti hingga 90%utk anak usia TK (4tahun).

0 komentar:

Posting Komentar

 

Buku Anak Pelangi Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez